BACA KITAB SUPER CEPAT

PROGRAM MULTIPLE INTELIGENCE
adalah program kelanjutan dari metode Amtsilati yang super cepat dengan dorongan dari keceradasan majemuk untuk pengembangan ke kitab kuning.
mulai kelas 4 SD/MI bisa menguasai kitab safinatunnajah dalam waktu satu bulan ( baca kosongan, menterjemah, menerangkan, murod nahwu sorof dan musyawaroh kitab )

KAFA AMTSILATI

Kafa Amtsilati Adalah Program Khusus Bimbingan Amtsilati Oleh Guru Tugas pondok-pesantren " DARUL FALAH " Bangsri-Jepara-Jawa Tengah.
Amtsilati bisa di pelajari oleh semua umur dengan syarat bisa membaca Al-Qur'an dan berbahasa Indonesia.
Program ini bisa di terapkan untuk perorangan/kursus/MI/SD/MTs/SMP/SMA/SMU/SMK dan UNIVERSITAS.
menyiapkan RPP AMTSILATI untuk KURIKULUM

MARI WUJUDKAN MASA DEPAN CERAH DENGAN BERDZIKIR DAN BERFIKIR

Amtsilati adalah Program Cara Cepat Baca Kitab Kuning 3-6 Bulan, dengan Program Bimbingan Khusus Di Jamin Bisa

info lengkap
email: kafa_amtsilati@yahoo.com
Hp : 085258719706, 087757716634, 085791357746, 085236196711, tlpon : ( 0331 ) 4175178

Selasa, 18 Mei 2010

KAFA AMTSILATI
TENTANG
PROGRAM BIMBINGAN
tidak asing lagi program cara cepat baca kitab kuning metode AMTSILATI, yang sudah di terapkan di pondok-pesantren dan lembaga-lembaga Madrasah Diniyah di seluruh penjuru Indonesia dan Terbukti hasilnya. dengan niat untuk memajukan pendidikan agama, sesuai amanat yang di berikan oleh pengarang Amtsilati KH. TAUFIQUL HAKIM yaitu tentang hal untuk penyebaran Amtsilati, maka selaku santri dan Pembimbing Pusat yang di tugas untuk penyebaran Amtsilati di luar pondok pesantren pusat Amtsilati, maka melalui program Bimbingan KAFA AMTSILATI,siap untuk memasukkan program Amtsilati ke lembaga-lembaga MI/SD/MTs/SMP/SMA/SMU/SMK/UNIVERSITAS/KURSUS KILAT/KADERISASI PEMBIMBING AMTSILATI. dengan peltihan-pelatihan bagi yang ingin mengikuti program Bimbingan.
dan KAFA AMTSILATI juga menyiapkan RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) metode Amtsilati bagi lembaga yang ingin menerapkan metode Amtsilati di Kurikulum.
( mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan bahasa )
PROFIL AMTSILATI BIMBINGAN

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله رب العالمين وبه نستعين على امور الدنيا والدين والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين اما بعد

Mengingat dari amanat dan tanggung jawab dari pondok pesantren Amtsilati “ DARUL FALAH “ yang mana yang di pilih tugas langsung dari pengasuh sekaligus penemu metode Amtsilati .KH. TAUFIQUL HAKIM, untuk mengemban tugas penyebaran Amtsilati, yaitu termasuk guru tugas yang di tunjuk pertama kali untuk menyebarkan Amtsilati di luar daerah pon-pes Amtsilati Bansri-Jepara, di antaranya tempat-tempat yang pernah saya singgahi untuk penerapan metode Amtsilati:
1. PP. ARRIYAD ( Kalimantan Selatan ) 4 bulan
2. PP. SYIFA’US SUDUR ( Garut- Jawa Barat ) 2 minggu
3. PP. DARUL HIJROH ( Bangkalan- Madura ) 2 bulan
4. PP. MIFTAHUL ULUM ( Bondowoso-Jawa Timur ) 2.5 tahun
5. PP. TAHSINUL KHULUQ ( Wuluhan-Jember-Jatim )1 tahun
6. PP. MAMBA’UL ULUM ( Kalisat-Jember-Jatim ) 1 tahun
7. PP. NURUL HUDA ( Sumberwringin-Jember-Jatim ) 1 tahun
8. PP. ROUDLOTUL ULUM ( Sumberwringain-Jember-Jatim ) 1 bulan.
9. YPI. SRITANJUNG ( Rogo Jampi- Banyuwangi )
10. PP. AL-FURQON ( Sumber Waru- sukowono )1 tahun
11. PP. AN_NUR ( Kesilir- Jember )
12. PP. BUSTANUL MAKMUR ( Genteng - Banyuwangi )
13. PP. KHA. WAHID HASYIM ( Bangil- Pasuruan )
14. PP. NURUL JADID ( Paiton - Probolinggo )
15. PP. WALI SONGO ( Mimbaan - Situbondo )
16. PP. NURUL FALAH ( Ambulu - Jember )
17. PP. DARUS SALAM ( Sukowono - Jember )
18. dan lembaga-lembaga yang sudah mengikuti program bimbingan

Dari sekian lembaga yang pernah saya tempati untuk penerapan program Amtsilati dan sudah sampai tarjet wisuda ( target penguasaan ) bahkan di antara lembaga yang sudah bisa di lanjutkan ke program pasca Amtsilati.
Maka saya sendiri memunyai inisiatif untuk membuat program Amtsilati Bimbingan bermula dari dawuh KH. TAUFIQUL HAKIM untuk pemerataan Amtsilati sampai ke pelosok-pelosok kota.
Dan melihat dari hasil Amtsilati bimbingan yang saat ini mulai aktif, maka atas inisiatif melalui program Amtsilati bimbingan saya ingin menawarkan sebuah terobosan baru untuk membaca kitab kuning metode Amtsilati yang di karang oleh KH. TAUFIQUL HAKIM dari Jepara-Jawa Tengah ke lembaga-lembaga pendidikan khususnya lembaga pondok pesantren yang ingin menggunakan metode Amtsilati.
Mengenai program Amtsilati bimbingan ini, sesuai SK Guru Tugas dalam buku panduan guru tugas maka akan saya rincikan sebagaimana terlampir.
GT AMTSILATI ( PUSAT )
Pon-Pes DARUL FALAH
Bangsri – Jepara



Achmad Kamaluddin El-Kafa
SURAT KEPUTUSAN PENGASUH
“ DARUL FALAH “
BANGSRI JEPARA
Nomor: 20/SK/PPDF/IV/2007

TENTANG:
Kewajiban Santri PP. Darul Falah
Untuk Memenuhi Amanat Dan Panggilan Tugas

Bismillahirohmanirrohim

MEMPERHATIKAN : masa pendidikan santri pp. darul falah yang relatife singkat
dan adanya kesulitan dalam pencarian kader pengurus
MENIMBANG : a. bahwa, dalam usaha untuk meningkatkan profesionalisme
kerja pengurus pp. darul falah sesuai dengan perkembangan
pendidikan dewasa ini.
b. bahwa, untuk maksud tersebut di pandang berhubungan dengan
kaderisasi pengurus, ustadz dan guru Bantu.
c.terbentuknya unit kaderisasi dan pengangkatan pengurus atau guru
tugas ( UKP2/GT ).
d. ntuk mengantisipasi semakin berkembangnya pp. darul falah
kedepan.
MENGINGAT : a. peraturan dasar dan peraturan rumah tangga
b. ttata tertib pndk pesantren darul falah.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : a. setiap santri yang di tunjuk menjadi pengurus, ustadz, dan
guru tugas harus memenuhi amanah tersebut sebagai wujud
pengabdian dan pengamalan
b. setiap santri yang memenuhi panggilan harus melaksanakan
aturan-aturan yang telah di tetapkan
c. hal-hal yang berhubungan dengan pengangkatan dan pemberian
tugas yang akan di atur lebih lanjut oleh UKP2/GT.


Jepara, 18 April 2007
Pengasuh
KATA PENGANTAR
K.H. TAUFIQUL HAKIM
Pengarang Amtsilati
Pengasuh pon-pes “ DARUL FALAH “
Bangsri-Jepara

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم

Kebutuhan pendidikan tidaklah hanya menggubakan metode yang baik saja, tapi metode yang baik harus di tunjang sarana yang mendukung.

Untuk itu dalam rangka penyebar luasan suatu metode yang baik di perlukan sarana penunjang yang di antaranya adalah pembentukan koordinator Amtsilati dan pengiriman guru tugas untuk menyalurkan metode yang di harapkan, pada gilirannhya menghasilkan hasil yang optimal.

Untuk inilah kami mengirimkan guru tugas Amtsilati dalam rangka membantu untuk kelancaran semua yang di programkan.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Bangsri, 03 Rojab 1428 H
18 juli 2007 M




Pengasuh Pon-Pes
“ DARUL FALAH “

Jumat, 14 Mei 2010

kafa@mtsilati: Amtsilati

kafa@mtsilati: Amtsilati
Sekilas Sejarah Amtsilati

Menurut penuturan KH. Taufiqul Hakim, metode Amtsilati yang ditemukannya tersebut diperoleh setelah berpayah-payah menjalani laku tirakat yang sangat serius. Ia berkeyakinan bahwa hanya dengan demikian, Allah akan memberikan kemudahan kepadanya. “Mulai tanggal 27 Rajab 2001, saya banyak merenung dan bermujahadah. Dan dalam thoriqoh yang saya anut ada sebuah do’a khusus, yang jika dilakukan secara ikhlas, insyaallah Allah akan memberikan kemudahan dan jalan keluar dari masalah seberat apapun dalam jangka waktu kurang dari 4 hari. Saban hari saya lakukan mujahadah terus-menerus sampai tanggal 17 Ramadhan yang bertepatan dengan Nuzulul Qur’an,” katanya, seperti yang dijelaskan dalam buku kecil tulisannya tentang latar belakang lahirnya “Amtsilati”.

Terlepas percaya atau tidak, saat bermujahadah tersebut ia mengaku sekan-akan berjumpa dengan Syekh Muhammad Baha’uddin An-Naqsyabandiyyah, Syekh Ahmad Mutammakin dan Ibnu Malik dalam keadaan antara tidur dan sadar. Sejak saat itu seakan ada dorongan tenaga yang sangat kuat yang menggerakkannya untuk terus menulis dan menulis. Siang dan malam ia melakukannya tanpa sedikitpun mengenal lelah. Sampai akhirnya, ia berhasil secara cemerlang merampungkan tulisannya tersebut. Tepatnya tanggal 27 Ramadlan tahun 2001 masehi. Terhitung hanya sepuluh hari ia menyelesaikan tulisannya tersebut dalam bentuk tulisan tangan biasa.

Lewat tangan-tangan budiman naskah asli tulisan tangan tersebut di repro kembali dalam bentuk tulisan Komputer. Proses komputerisasi itu sendiri mulai dari Khulashoh sampai Amtsilati membutuhkan waktu hampir setahun. Kemudian dicetak sebanyak 300 set. Menindaklanjuti penemuan ini, atas prakarsa Bapak Nur Kholis, salah seorang sahabat KH. Taufiqul Hakim, metode Amtsilati di perkenalkan ke hadapan publik melalui bedah buku yang diselenggarakan di gedung Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Jepara, tepatnya tanggal 16 juni 2002. Dan sudah jamak terjadi bahwa pengenalan metode Amtsilati ini pun tak lepas dari pro dan kontra.

Namun, justru dari sinilah, titik awal (nuqthotul Ula) metode Amtsilati tersebut mulai dikenal secara luas. Secara perlahan melalui tangan-tangan budiman pula, metode ini merambah Mojokerto. Ada yang mengatakan bahwa KH. Hafidz, pengasuh pondok pesantren “Manba’ul Qur’an”, adalah orang yang berjasa mengenalkan sistem cepat baca kitab kuning Metode Amtsilati ini. Dan atas dukungan tangan dermawan Bapak H. Syauqi Fadli –semoga Allah memberikan keberkahan pada hartanya—Amtsilati dicetak sebanyak 1000 set.

Secara meyakinkan, melalui forum yang diadakan oleh Universitas Darul Ulum (UNDAR) Jombang, amtsilati terus menuai dukungan. Geliat amtsilati lalu terdengar di Jember, Pasuruan, kemudian Pamekasan (Madura). Dan sampai saat ini amtsilati telah tersebar ke pelosok Jawa, bahkan sudah sampai ke luar Jawa, seperti Kalimantan, Batam dan juga luar negeri, seperti Malaysia. Dalam kurun waktu 4 tahun, amtsilati sudah diterbitkan tidak kurang dari 5 juta eksemplar, sebuah hasil yang cukup menakjubkan.

Dulunya, kitab Amtsilati tersebut digandakan dengan mesin foto copy. Setelah dirasa cukup menghasilkan, dari mesin foto copy itu amtsilati naik ke percetakan. Kemudian, dari hasil penjualan yang terus mengalami peningkatan itu digunakan untuk membeli mesin cetak sendiri. Setiap kali cetak berhasil secara ajeg menembus angka 5000 ekslempar. Pegawai percetakan mandiri ini adalah masyarakat sekitar, bahkan banyak diantaranya adalah para ibu rumah tangga. Ya, ini adalah berkah tersendiri dari amtsilati.

Mengenal Sosok KH. Taufiqul Hakim

Taufiqul Hakim lahir 33 tahun silam, di Sidorejo, Bangsri, Jepara, Jawa Tengah. Ia bukanlah keturunan kiai atau bangsawan. Ayah dan ibunya adalah petani biasa. Dari ketujuh saudaranya, hanya ia seorang yang berprofesi sebagai guru. Saat ini ia dikenal sebagai seorang kiai muda yang cukup karismatik di daerahnya. Dalam hidup ini, ada satu hal yang sangat disesalkannya, yakni ia tak dapat mengantarkan jasad ayahnya ke peristirahatan abadinya. Patut disesalkan memang, namun kala itu ia tengah menuntaskan tugas belajar yang tak bisa ditinggalkannya.
Riwayat pendidikan Taufiqul Hakim sendiri cukup mengesankan. Ia adalah alumnus Perguruan Islam Matholiul Falah Kajen, Pati. Ia juga nyantri di Pondok Pesantren Maslakhul Huda Kajen, yang diasuh oleh Rais ‘aam PBNU KH. MA. Sahal Mahfudh. Pada tahun yang sama Ia juga nyantri di Popongan Klaten, belajar Thariqah an-Nagsabandiyah di bawah bimbingan KH. Salman Dahlawi, dan dinyatakan lulus setelah belajar selama 100 hari.

Saat ini, selain sibuk mengajar dan mengisi pelatihan-pelatihan Amtsilati di berbagai kota di Indonesia, Ia juga aktif menulis. Dan kegemaran menulis ini mengalir begitu saja dalam dirinya. Diakuinya, selalu saja ada inspirasi yang menggerakkan jemarinya untuk menari-nari di atas kertas putih, menuliskan apa saja dan dimana saja. Sebagai seorang penulis ia terbilang cukup produktif. Banyak sudah karya yang telah dihasilkannya. Di antaranya adalah Program Pemula Membaca Kitab Kuning: Amtsilati jilid, Qaidati: Rumus dan Qaidah, Shorfiyah: Metode Praktis Memahami Sharaf dan I’lâl, Tatimmah: Praktek Penerapan Rumus 1-2, Khulashah Alfiyah Ibnu Malik, ‘Aqidati: Aqidah Tauhid, Syari’ati, dan masih banyak lagi. Sudah ada sekitar 30 buku hasil karyanya. Dan ia masih terus menulis, sampai saat ini.

Penggunaan nama Darul Falah untuk pesantren yang dipimpinnya ini terinspirasi dari nama Pesantren Matholiul Falah, tempat dimana dulu ia pernah ngangsuh kaweruh. Sebagai warga Negara yang baik, KH.Taufiqul Hakim juga telah mendaftarkan Pesantrennya ini kepada seorang pejabat Notaris. Dengan demikian, pesantren ini telah resmi menjadi sebuah lembaga pendidikan dalam naungan hukum positif negeri ini. Jadi, tak perlu was-was kalau pesantren ini adalah lembaga liar yang penuh keraguan dan kontroversi.

Santri Darul Falah dapat digolongkan menjadi dua type, yaitu tetap dan insidental (kilatan). Santri tetap adalah santri yang harus mengikuti semua aturan yang ada dalam program pengajaran Amtsilati, seperti hafalan dan lainnya. Sementara santri insidental (kilatan) tidak diwajibkan untuk banyak hafalan. Masa belajar yang harus ditempuh tentu saja berbeda. Bagi santri insidental (kilatan) waktu belajar berkisar antara satu minggu sampai dua bulan saja. Sedangkan, santri tetap lebih lama lagi. Sekarang, dengan waktu yang relatif singkat, pesantren ini, terhitung dari sejak berdirinya telah membimbing lebih dari 650 santri yang silih berganti datang dari berbagai daerah, baik domestik atau mancanegara.

Menakar Mekanisme

Dengan penelaahan mendalam, Taufiqul hakim berhasil menyimpulkan bahwa tidak semua nadzam atau syair dalam kitab Alfiyah yang berisi seribu bait itu, dapat digunakan semuanya dalam praktek membaca kitab kuning (alkitab al ashfar). Ia menyimpulkan bahwa dari 1000 nazham Alfiyah yang terpenting hanya berjumlah sekitar 100 sampai 200 bait saja, sementara nazham lainnya sekedar penyempurna. Dengan bekal hafalan dan pemahamannya terhadap kitab Alfiyah, ia mulai menyusun metode Amtsilati. Penyusunan tersebut ia mulai dari peletakan dasar-dasarnya kemudian terus berkembang sesuai kebutuhan. Maka jadilah di tangan KH.Taufiqul Hakim, nadham Alfiyah menjadi Mi’ah. Luar biasa bukan?

Amtsilati membentuk frame berpikir untuk memahami bahasa Arab. Di dalamnya terdapat rumusan sistematis untuk mengetahui bentuk atau kedudukan kata tertentu. Hal ini dapat dilihat pada rumus utama isim dan fi’il atau tabel. Plus rumus tambahan seperti bayangan dhamīr untuk mengetahui jenis atau kata tertentu; penyaringan melalui dzauq (nilai rasa) dan siyāqul kalām (konteks kalimat).

Dalam prakteknya, amtsilati telah memberikan petunjuk ringkas mengenai kata-kata yang serupa tapi tak sama (homoname, homograph, homophone). Kata-kata yang serupa ini bisa terjadi dari beberapa kemungkinan: fi’il: fi’il mādhi; fi’il mudhāri’; fi’il amar; isim fi’il; huruf; dhamīr; isyarāh; maushūl; dan lainnya. Semuanya dapat dilihat dalam Tatimmah (buku praktek penerapan rumus). Buku ini termasuk di dalam satu paket lengkap pembelajaran amtsilati.

Amtsilati adalah metode pembelajaran bahasa Arab yang sangat praktis. Rumus-rumusnya begitu simple dan sistematis. Analisis gramatikal bahasa Arabnya diselesaikan melalui penyaringan dan pentarjihan. Rahasia utamanya terdapat pada dua buku pegangan khusus yang hukumnya wajib dihafal. Dua buku khusus tersebut yaitu “Rumus Qaidati” dan “Khulashah”. Hafalan dua buku khusus ini akan menjadi pengikat ingatan santri dalam memahami gramatikal bahasa Arab pada praktek penerapan rumusnya.

Dengan menekuni metode Amtsilati ini, diharapkan para pemula dapat menguasai bahasa Arab dalam waktu singkat. Sehingga tak perlu berlama-lama nyantrik di pondok sampai bertahun-tahun membiarkan sisa umur berlalu. Dan hal ini bukan cuma isapan jempol belaka. Banyak sudah yang telah membuktikannya. Lalu berlebihankah kalau kita menyebutnya sebagai suatu keajaiban? Kalau bukan keajaiban lalu apa namanya? Wallahu a’lam. Wallahu al-Musta’an wa alaihi at-Takalan.

Artikel ini lahir dari silaturrahim kami (Khalid Wahyudin, Minhajun Ni’am, Nuruddin Andriana, Andi Maharoni, Zainul Muchtar, dan Fahrony Afrizal) mewakili LPI Al Azhaar Tulungagung ke Ponpes Darul Falah, Pimpinan KH.Taufiqul Hakim, di Dusun Sidorejo, Kec. Bangsri, Kab. Jepara, Jawa Tengah. Baca pula tulisan senada di sini.